Lanjut ke konten

Pembangunan TPT Irigasi Desa Wanasaba Lor Disorot, Diduga Tidak Sesuai Spesifikasi

4 Juni 2025

CIREBON (rq) – Proyek pembangunan TPT saluran irigasi tersier yang sedang berlangsung di Desa Wanasaba Lor, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, menuai sorotan. Bobby, seorang aktivis sosial dan penegak informasi publik, mengungkapkan bahwa pelaksanaan proyek tersebut diduga menyimpang dan diduga tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah diverifikasi sebelumnya.

Berdasarkan hasil pantauan di lapangan, ditemukan indikasi bahwa penggunaan material seperti batu, pasir, dan semen pada proyek tersebut, diduga tidak sesuai standar mutu yang ditetapkan di dalam RAB. Selain itu, ia juga melihat bahwa pengawasan dari instansi terkait terkesan minim, yang memperbesar kemungkinan terjadinya penyimpangan kualitas pekerjaan yang mengarah pada dugaan pengurangan volume pekerjaan pembangunan.

“Proyek tersebut dibiayai dari Dana Desa Wanasaba Lor tahun anggaran 2025 sebesar Rp 113.302.200,- termasuk pajak 13%, yang pelaksanaan pekerjaannya, dikerjakan oleh Bumdes Karya Perdana desa Wanasaba Lor, dengan panjang 198 meter, lebar atas 0,30 meter, tinggi atas 0,70 meter, lebar bawah 0,50 meter dan tinggi bawah 0,30 meter.” jelasnya, Rabu (04/06/2025).

Tak cuma itu, Bobby juga menyoroti terkait penerapan standar K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) konstruksi yang ditetapkan oleh pemerintah. Padahal menurutnya, ia sering kali melihat di kantor – kantor desa ada himbauan untuk menaati penerapan standar K3 dalam setiap pekerjaan konstruksi yang dilaksanakan oleh pemerintah.

“Saya juga mengecek ke lokasi bahwa semua pekerja tidak ada yang menggunakan APD (Alat Pelindung Diri), seperti contohnya sepatu boot dan rompi. Padahal pekerjaan konstruksi tersebut berpotensi dapat terjadinya kecelakaan kerja seperti contohnya kaki tertindih batu. Atau bisa saja menginjak beling atau batu tajam hasil pecahan. Karena lokasi pekerjaannya di area saluran irigasi.” tambahnya.

Selain itu, sebagai masyarakat Kabupaten Cirebon, Bobby juga berharap agar pemerintah daerah dan dinas terkait dapat segera menindaklanjuti adanya temuan tersebut, demi menjaga kualitas fisik bangunan, keselamatan dan kesehatan pekerja serta transparansi penggunaan anggaran negara, sesuai dengan rincian rencana anggaran biaya yang sudah ditetapkan sesuai dengan mutu bangunannya.

“Sebagai masyarakat Kabupaten Cirebon tentunya saya berharap agar supaya keselamatan dan kesehatan pekerja terlindungi dan juga kualitas pekerjaan pembangunan, khususnya di desa Wanasaba Lor ini bisa berkualitas dan tahan lama. Sehingga dampak manfaatnya bisa dirasakan untuk waktu yang lama oleh masyarakat petani di lokasi pekerjaan tersebut.” pungkasnya. (R01/dri)