CIREBON (rq) – Satuan personel Polresta Cirebon, Jawa Barat, mengamankan 14 orang yang diduga anggota geng motor yang melakukan penyerangan kepada warga desa Megu dengan membawa senjata tajam, Minggu malam (9/3/2025).
Saat dilakukan pendataan di halaman Polresta Cirebon, kelompok geng motor mengaku sebagai warga kecamatan depok, Astanajapura dan Talun Kabupaten Cirebon Jawa Barat.
Sebelum penyerangan terhadap warga desa Megu Kecamatan Weru, geng motor itu mengaku sebelumnya melakukan acara buka bersama (bukber) dikawasan Cirebon timur. Kemudian setelah bukber mereka melakukan konvoi ke beberapa daerah, ke daerah Beber, Talun dan yang terakhir ke desa Megu.
Ditempat Kejadian Perkara (TKP) beberapa warga yang diserang mengatakan, awalnya warga tidak tau ada suara motor yang sangat bising, karena saat itu mereka sedang nongkrong di belakang rumah makan Pedesan Entog di Blok Kawung desa Megu Gede.
“Setelah kami lihat jumlahnya itu kisaran kurang lebihnya seratus motor, berhenti di depan rumah makan pedesan entog dan saat melihat kami yang sedang ngobrol dibelakang rumah makan gang dibelakang pedesan entog, geng motor itu langsung turun menyerang kami menggunakan batu dan senjata tajam,” ucapnya.
Dikatakannya juga, setelah warga melakukan perlawanan, geng motor tersebut kabur keluar gang lari ke arah Asrama Haji dan akhirnya di situhla h aksi tawuran terjadi.
“Karena aksi tawuran tersebut, telah memakan korban luka – luka dari pihak warga dan pihak geng motor sendiri, bahkan dari anggota Polresta juga konon katanya ada yang kena bacok dibagian kakinya. Kejadian itu sekitar pukul 21.00 WIB. Anggota geng motor itu juga ada yang bawa senjata tajam jenis samurai,” katanya.
Atas kejadian tersebut, masyarakat kabupaten Cirebon kususnya warga desa megu, memita kepada aparat kepolisian untuk dapat berkerja dengan maksimal agar bisa menciptakan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat kabupaten Cirebon dan gencar melakukan patroli pembrantasan geng motor di kawasan kota wali. (Bb)