
CIREBON (rq) – Proyek revitalisasi yang berada di SMPN 2 Mundu kecamatan Mundu kabupaten Cirebon tengah menjadi sorotan. Pasalnya, pekerjaan yang menelan biaya mecapai Rp 2,25 Milyar tersebut terkesan minim pengawasan dan juga diduga pelaksanaan pekerjaannya tidak sesuai dengan RAB bestek yang ditetapkan oleh pemerintah.
Bobby selaku aktivis sosial sekaligus sebagai Wakil Ketua Umum Lembaga Swadaya Masyarakat Cakrabuana Indonesia Bersatu (LSM C.I.B) mendatangi langsung lokasi pekerjaan revitalisasi SMPN 2 Mundu yang berada di belakang kantor desa Pamengkang itu. Namun ia sangat menyayangkan atas respon yang diberikan oleh pihak SMPN 2 Mundu yang terkesan tidak menghiraukan dan mempedulikan kedatangannya di sekolahan tersebut.
“Saat kami datang ke sekolah itu ada dua orang yang diduga guru SMPN 2 Mundu, sedang main catur di depan lobby sekolah. Kemudian kami meminta bantuan kepada mereka supaya kedatangan kami disampaikan kepada bapak kepala sekolah. Tapi mereka malah menjawab, maaf saya tidak berani karena diruangan kepala sekolahnya ada istrinya,” jelas Bobby, Selasa (01/10/2024).
Lantas karena tidak dihiraukan, akhirnya Bobby mengetuk sendiri pintu ruangan Kepala SMPN 2 Mundu itu. Namun beberapa kali diketuk, tidak ada respon sama sekali. Bahkan ia juga sempat menanyakan harus konfirmasi kepada siapa lagi selain kepada kepala sekolah. Tetapi dari pihak SMPN 2 Mundu malah diarahkan untuk ketemu sama mandor proyeknya.
“Kedatangan kami ke SMPN 2 Mundu itu untuk mengkonfirmasi secara langsung kepada pihak sekolah tentang adanya bantuan revitalisasi itu. Tapi justru pihak sekolah malah terkesan menghindar dan tidak ada yang mau diajak komunikasi. Ada apa sebenarnya. Malah kami justru diarahkan sama pihak sekolah buat ketemu sama mandor proyeknya langsung. Padahal tujuan kami mau ketemu sama pihak sekolah, bukan sama pemborong ataupun mandor pelaksananya,” lanjut Bobby.
Atas penemuannya tersebut, Bobby akan menanggapinya dengan serius terkait sikap pegawai dan juga kinerja Kepala SMPN 2 Mundu yang terkesan menghindar atau diduga tidak mau dikonfirmasi dan diklarifikasi mengenai bantuan revitalisasi yang bersumber dari permerintah melalui dana DAK tersebut.
“Kami dan tim akan melakukan tela’ah lebih lanjut terkait realisasi anggaran yang di peruntukan untuk pekerjaan revitalisasi di SMPN 2 Mundu itu dan jika memang ditemukan adanya kejanggalan dan upaya – upaya yang mengarah pada KKN, maka dalam waktu yang tidak terlalu lama kami akan melimpahkan laporan ke aparat penegak hukum,” jelasnya.
Sampai dengan berita ini dipublikasikan, Kepala SMP Negeri 2 Mundu Kabupaten Cirebon belum bisa dihubungi atau ditemui secara langsung guna meminta konfirmasi dan klarifikasi lebih lanjut terkait adanya proyek revitalisasi di SMPN 2 Mundu tersebut.
“Kami selaku aktivis bersama dengan awak media akan terus mengawal pelaksanaan pekerjaan revitalisasi sekolah di SMPN 2 Mundu sampai dengan selesai. Kami juga berharap agar supaya pihak sekolah bisa ikut serta mengawasi jalannya pelaksanaan proyek revitalisasi tersebut, yang menelan anggaran cukup fantastis mencapai Rp 2,5 milyar agar supaya hasil pembangunannya bisa maksimal,” pungkasnya. (R01)