Lanjut ke konten

14 Warga Sarabau Terserang DBD, Dinas Kesehatan Didesak Bertindak Cepat

1 Juli 2025

CIREBON (rq) – Wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali mengancam. Kali ini, sebanyak 14 warga Desa Sarabau, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon, dilaporkan menjadi korban. Para korban tersebar di empat wilayah atau blok, yakni Blok Weringin, Blok Babadan, Blok Silengkong dan Blok Pengaringan.

Masyarakat setempat yang enggan namanya dipublikasikan, menilai lemahnya sosialisasi dan langkah pencegahan dari instansi terkait, diduga menjadi salah satu penyebab utama merebaknya kasus ini.

“Kami berharap, adanya kasus ini supaya Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon segera turun ke lapangan melakukan penyemprotan (fogging) dan edukasi. Jangan sampai korban terus bertambah. Kalau sudah banyak, siapa yang mau bertanggung jawab?,” ungkap seorang warga dengan nada kecewa.

Ia juga menyoroti persoalan jaminan kesehatan masyarakat yang hingga kini belum jelas kepastiannya. Ia mempertanyakan bagaimana nasib masyarakat kecil yang terkena DBD, jika butuh perawatan di rumah sakit. Sementara Kartu BPJSnya banyak yang sudah tidak aktif.

“Katanya, jaminan kesehatan Penerima Bantuan Iuran (PBI) di Kabupaten Cirebon sudah tidak ada. Lalu bagaimana nasib warga yang terkena DBD dan tidak mampu berobat?. Apa cuma dibiarkan saja, nunggu sembuh sendiri atau bagaimana,” tambahnya.

Dengan adanya kejadian tersebut, warga berharap kepada pemerintah daerah kabupaten Cirebon supaya bergerak cepat sebelum situasi menjadi lebih buruk. Apalagi menurutnya, kesehatan adalah kebutuhan hidup dasar dan paling utama, yang dibutuhkan oleh semua masyarakat tanpa terkecuali.

“Jangan seperti polisi India kaya yang di film – film tuh. Baru bertindak setelah adanya kejadian. Bukannya ada pepatah, mencegah itu lebih baik daripada mengobati?. Sekarang mah boro – boro mengobati, BPJSnya juga banyak yang tidak aktif. Dadi kudu kepriben pak (jadi harus bagaimana pak, artinya),” pungkas warga tersebut. (R01/by)