
CIREBON (rq) – Dugaan kasus pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh oknum guru SD di wilayah kecamatan Weru, terus menuai perhatian dari berbagai pihak. Melihat hal tersebut, kepala Desa (Kuwu) Desa Setu kulon kecamatan Weru kabupaten Cirebon, ikut angkat bicara perihal kasus tersebut.
Kuwu Desa Setu kulon, Joharudin mengatakan, pihaknya merasa prihatin dengan adanya kasus dugaan pelecehan seksual diwilayahnya. Terlebih lagi terduga pelaku sendiri merupakan oknum guru dan juga anggota BPD desanya.
“Kita prihatin dengan adanya kejadian yang menimpa salah satu anggota BPD kita. Beliau juga salah satu tenaga pendidik di wilayah kita juga. Oleh karena itu, saya merasa prihatin, baik secara pribadi maupun selaku pimpinan pemerintahan desa Setu kulon,” terangnya, Senin (6/10/2025).
Dirinya juga menjelaskan, kejadian tersebut begitu sangat terasa di tengah – tengah keadaan situasi dan kondisi pemerintahan desa yang belum stabil. Kemudian tiba – tiba muncul dugaan kasus tersebut. Sehingga ini menjadi keprihatinan yang mendalam untuk pemerintahannya.
“Dalam hal kejadian ini, kami serahkan sepenuhnya, prosesnya kepada pihak yang berwajib secara profesional dan biarkan berjalan sesuai aturan yang berlaku. Benar, bahwa terduga pelaku merupakan salah satu anggota BPD kita,” jelasnya.
Dirinya juga menambahkan, bahwa terduga pelaku merupakan salah satu anggota BPD desanya selama dua periode. Bahkan menurutnya, yang bersangkutan di periode sebelum kepimpinannya menjabat sebagai ketua BPD. Sedangkan di zaman kepemimpinannya menjabat sebagai anggota BPD.
“Semetara dari sepengetahuan saya, korbannya ada lima korban yang telah melaporkan kasusnya ke Polresta Cirebon. Kami berharap kasus ini berjalan dengan sesuai aturan yang berlaku. Dan untuk jajaran BPD saya berharap dengan adanya kejadian ini ada langkah – langkah untuk melakukan evaluasi. Karena BPD ini juga mewakili dari masyarakat,” pungkasnya. (R02/ta)