Lanjut ke konten

Proyek Peningkatan Jalan Tawangsari – Kalirahayu Kalisari Diduga Banyak Kejanggalan, Masyarakat Minta Pengawasan Ketat

14 Desember 2025

CIREBON (rq) – Pelaksanaan pembangunan proyek peningkatan jalan Tawangsari – Kalirahayu (Kalisari), yang menelan anggaran Rp 1.825.771.000,- diduga banyak kejanggalan.

Pekerjaan peningkatan jalan dengan panjang 660 m dan lebar 4.50 m tersebut, yang bersumber dari APBD Kabupaten Cirebon, dikerjakan oleh CV. Arvin Abadi dalam jangka waktu 75 hari. Dan pekerjaan tersebut di bawah naungan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) kabupaten Cirebon.

Namun sungguh sangat disayangkan, proyek sudah berjalan dua minggu, akan tetapi direksi kit (bedeng) tempat penyimpanan alat pekerjaan sementara, belum ada. Bahkan konon katanya, direksi kit tersebut diduga menggunakan bekas warung jualan yang berada di lokasi pekerjaan, yang dijadikan sebagai bedeng untuk penyimpanan perlengkapan proyek.

Arma selaku mandor lapangan ketika di konfirmasi mengatakan, bahwa papan informasi sudah dipasang di belakang. Namun terkait direksi kit, menurutnya memang belum dibangun.

Amar selaku mandor lapangan pekerjaan peningkatan jalan Tawangsari – Kalirahayu kecamatan Losari kabupaten Cirebon

“Plang proyeknya sudah dipasang dibelakang pak. Untuk bedeng belum dibangun. Mungkin besok pak,” katanya, Sabtu (13/12/2025).

Sementara itu, ketika dikonfirmasi apakah pekerjaan tersebut sudah sesuai dengan bestek atau Rancangan Anggaran Biaya (RAB) menurut Atma, pekerjaan itu sudah dikerjakan sesuai bestek.

Sedangkan, ditempat terpisah, salah satu warga setempat yang enggan namanya dipublikasikan berharap adanya pengawasan ketat yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten Cirebon, khususnya dinas terkait. Hal tersebut menurutnya agar mutu kualitas yang dihasilkan bisa lebih maksimal dan bertahan lama.

“Sebagai masyarakat, saya berharap pemerintah bisa lebih melakukan pengawasan yang ketat. Sudah bukan rahasia lagi, biasanya proyeknya pemerintah itu, dibangunnya cepat, tapi rusaknya juga cepat. Yang seperti itu jangan sampai terjadi. Yang diutamakan itu kualitasnya, bukan cepatnya,” ujarnya.

Tak cuma itu, masyarakat juga berharap agar tim pengawas, baik dari pihak konsultan ataupun pihak perwakilan dinas terkait, untuk dapat memantau langsung proses pekerjaan yang sedang dilaksanakan, agar tidak membuka celah bagi para oknum untuk melakukan pengurangan kualitas dan mutu pekerjaan. (Ratoni Anton)

Proses pelaksanaan pengecoran lantai kerja (lc)