
CIREBON (rq) – Kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) kembali terjadi di ruang publik di Kota Cirebon. Kali ini menimpa seorang jurnalis Koran Cirebon, Firda Asih, saat tengah menjalankan tugas peliputan kegiatan Car Free Day (CFD) di kawasan Stadion Bima, pada Minggu (23/11/2025).
Satu unit sepeda motor Honda Scoopy warna merah hitam dengan nomor polisi E 4321 DO, nomor rangka MHIJM0313PK47231 dan nomor mesin JM03E1479282, atas nama Valeriana Ernowo (Bendahara Media Koran Cirebon sekaligus anak kandung Firda Asih), raib digondol pencuri sekitar pukul 10.08 WIB. Dan kerugian ditaksir mencapai Rp 20 juta.
Motor tersebut sehari – hari digunakan Firda Asih untuk menunjang aktivitas jurnalistik dan kegiatan sosialnya. Saat kejadian, motor diparkir di area parkir pengunjung yang berada di luar zona steril CFD, tak jauh dari gerbang utama Stadion Bima.
Firda Asih menjelaskan, ia hanya meninggalkan motornya sekitar satu jam untuk mengambil dokumentasi peliputan. Sedangkan motor dalam kondisi stang terkunci, namun belum menggunakan kunci ganda cakram.
“Saat saya ambil minum di dasbor, motor masih ada. Ironisnya, selang sekitar 10 menit, motor sudah tidak ada. Saya tahu karena Mayang, anak angkat saya yang sedang berjualan, bertanya kenapa motor merah hitam saya tidak terlihat, padahal jaraknya hanya beberapa meter,” ujar Firda Asih saat melapor di Polsek Kesambi.
Ia menambahkan, lokasi parkir tergolong ramai dengan lalu lalang pengunjung dan pedagang, sehingga kejadian yang menimpanya tersebut menimbulkan rasa kecewa dan rasa tidak aman.
Spontan, Firda Asih menghubungi Kapolres Cirebon Kota AKBP Eko Iskandar, SH, SIK, MSI melalui pesan singkat. Respons cepat ditunjukkan jajaran Polres Cirebon Kota dengan menerjunkan Tim Samapta, Inavis, Tim Narkoba, serta Polsek Kedawung ke lokasi kejadian.
Firda Asih kemudian resmi membuat laporan polisi dengan nomor LP/72/XI/RES 1B/2025/RESKRIM Cirebon tertanggal 23 November 2025.
Kapolsek Kesambi AKP Suganda membenarkan laporan tersebut dan menyatakan pihaknya langsung melakukan olah TKP serta penyelidikan.
“Kami akan mendalami rekaman CCTV di sekitar Stadion Bima dan berkoordinasi dengan pengelola CFD untuk meningkatkan pengamanan, khususnya di titik parkir yang rawan,” tegasnya.
AKP Suganda juga menghimbau kepada masyarakat untuk lebih meningkatkan kewaspadaan dengan menggunakan kunci pengaman ganda, serta tidak meninggalkan barang berharga di kendaraan.
Boby: “Kalau Jurnalis Saja Tidak Aman, Lalu Bagaimana Dengan Nasib Warga Biasa ?”
Menanggapi kejadian tersebut, Bobby, aktivis sosial sekaligus pemerhati kebijakan publik, melontarkan kritik keras terhadap lemahnya sistem pengamanan ruang publik di Kota Cirebon.
“Ini bukan sekadar motor hilang. Ini alarm keras bahwa ruang publik kita dibiarkan tanpa sistem keamanan yang serius. CFD itu kegiatan resmi, tapi parkirnya seperti wilayah tak bertuan. Kalau jurnalis saja tidak aman, bagaimana dengan warga biasa?” tegas Bobby.
Menurutnya, maraknya aksi curanmor di area publik menunjukkan kegagalan kebijakan pengamanan yang selama ini hanya bersifat seremonial.
“Jangan setiap ada kejadian baru sibuk imbauan pakai kunci ganda, pemiliknya lalai lah, tanggung jawab individu lah. Seolah yang paling disalahkan itu adalah pemiliknya. Negara dan pemerintah daerah jangan cuci tangan. Pengamanan ruang publik adalah kewajiban, bukan opsi,” tambahnya.
Bobby juga menyoroti ironi Kota Cirebon yang gencar menggaungkan kota ramah wisata dan ramah keluarga, namun abai terhadap rasa aman warganya.
“Kalau CFD hanya ramai spanduk dan seremoni, tapi pencuri bebas berkeliaran, itu bukan kota ramah warga namanya, itu kota ramah kriminal. Ini perlu adanya evaluasi. Benahi sistem tata kelola pengamanan di ruang publik,” pungkasnya.
Kasus pencurian tersebut menambah daftar panjang curanmor di wilayah hukum Polres Cirebon Kota dan kembali menjadi sorotan serius bagi aparat serta pemangku kebijakan untuk membenahi sistem keamanan di ruang publik. (R01/ris)

