
CIREBON (rq) – Banyaknya pembangunan infrastruktur di wilayah kecamatan Losari membawa angin segar bagi masyarakat sekitar. Pasalnya, pelaksanaan pembangunan infrastruktur tersebut, kebanyakan menyasar pada pekerjaan peningkatan jalan dan fasilitas umum di lingkungan masyarakat.
Namun sayangnya tidak semua pekerjaan yang dilaksanakan, dilengkapi dengan informasi yang memadai. Seperti salah satunya yang ditemukan di pekerjaan peningkatan jalan Kalirahayu – Tawangsari. Bak “proyek siluman”, banyak masyarakat sekitar yang tidak mengetahui pasti, mengenai asal muasal pekerjaan yang sedang dilaksanakan tersebut.
Menurut salah satu warga setempat yang enggan namanya dipublikasikan, dirinya mengaku tidak mengetahui pasti tentang pelaksanaan proyek pekerjaan jalan di wilayahnya tersebut. Bahkan ia juga mengaku, tidak ada sosialisasi kepada warga sekitar mengenai pelaksanaan proyek pekerjaan jalan tersebut.
“Saya gak tau pak, asal muasal proyeknya darimana. Anggarannya berapa. Yang mengerjakan siapa. Setahu saya gak mungkin kayanya kalau yang membangun dari masyarakat sekitar pak. Wong ini kan jalan milik umum pak,” ucapnya Jum’at (1/8/2025).

Ketika ditanya mengenai waktu pelaksanaan pekerjaan jalan tersebut dimulai, ia memperkirakan kurang lebih sudah dua mingguan berjalan. Namun ia tak tahu pasti sampai kapan pekerjaan peningkatan jalan itu selesai. Karena menurutnya tidak ada informasi maupun papan proyek yang terpasang di lokasi pekerjaan tersebut.
“Setahu saya kalau mulainya mah, kayanya kurang lebih sudah dua mingguan pak. Saya tanya sama tukang, orang yang kerja, katanya gak tahu pelaksananya siapa. Malah katanya suruh tanya saja ke mandor. Ditanya kapan selesainya, katanya juga nggak tahu. Bingung jadi saya pak, papan proyeknya juga saya cari, gak ada pak,” ungkapnya.
Sementara itu, ketika jurnalis media ini menelusuri pelaksanaan pekerjaan tersebut, hal yang sama juga dijumpainya, yaitu tidak adanya plang proyek atau papan informasi pelaksanaan pekerjaan di lokasi peningakatan jalan Kalirahayu – Tawangsari itu. Berdasarkan hasil analisa di lokasi pekerjaan, panjang jalan yang dilakukan perbaikan tersebut kurang lebih mencapai 170 meter.
Tak cuma itu saja, ternyata setelah melakukan penelusuran secara mendetail pada kualitas pembangunan jalan tersebut, ditemukan juga adanya bagian jalan yang sudah mengalami keretakan. Sehingga patut dipertanyakan kepada pelaksana pekerjaan, berkaitan dengan kualitas mutu beton yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan, apakah sesuai dengan spesifikasi atau seperti apa.
Terkait adanya temuan tersebut, masyarakat setempat juga tentunya berharap, agar kualitas dan mutu pekerjaan proyek jalan Kalirahayu – Tawangsari dapat sesuai dengan harapan. Karena sebelumnya kondisi jalan tersebut sangat memperihatinkan, penuh dengan lubang dan seringkali menyebabkan kecelakaan bagi pengendara yang lewat.

Dengan adanya perbaikan peningkatan jalan tersebut, masyarakat berharap besar dapat menikmati keamanan dan kenyamanan jalan sepanjang Kalirahayu – Tawangsari. Mereka juga berharap kepada pihak pelaksana pekerjaan, agar lebih memprioritaskan kualitas dan mutu bangunan jalan, bukan hanya sekedar mencari keuntungan yang sebesar – besarnya saja, melainkan juga kualitas dan mutu pekerjaannya pun harus diperhatikan juga.
Sampai dengan berita ini dipublikasikan, pihak pelaksana maupun pengawas lapangan masih dalam penelusuran untuk dimintai informasi berkaitan dengan teknis dan pelaksanaan pekerjaan peningkatan jalan Kalirahayu – Tawangsari, guna mendapatkan informasi yang sejelas – jelasnya dan seterang – terangnya. (R01/Ratoni Anton)