Lanjut ke konten

Dinas PUTR Kab. Cirebon Diminta Monitor dan Awasi Ketat Proyek Peningkatan Jalan di Desa Barisan, Kalisari dan Ambulu

13 November 2025

CIREBON (rq) – Proyek peningkatan jalan yang berada di kecamatan Losari kabupaten Cirebon, perlu mendapat pengawasan dan pemantauan atau monitoring oleh para pihak terkait, seperti konsultan dan Tim Teknis Dinas PUTR Kabupaten Cirebon.

Dalam segi pengawasan dan pemantauan, pemerintah semestinya harus lebih meningkatkan kinerjanya. Seperti pada proyek pekerjaan pemeliharaan jalan di desa Barisan – Astanalanggar, tepatnya yang berada di jalan Singkil yang memakan anggaran atau biaya yang bersumber dari keuangan negara senilai Rp 289 juta, yang dikerjakan oleh CV. Putra Pratama, dengan waktu pelaksanaan selama 60 hari kerja.

Tidak cuma itu, pekerjaan proyek peningkatan Jalan Panggang – Ambulu yang dikerjakan oleh CV. Kasih Widodo Mandiri, dengan anggaran sebesar Rp 1.822.152.000,- dengan volume panjang 687 m dan lebar 4,50 m, dengan waktu pelaksanaan selama 75 hari kerja, juga perlu mendapatkan pemantauan dan pengawasan secara intensif oleh pemerintah kabupaten Cirebon.

Sedangkan untuk proyek pekerjaan peningkatan Jalan Kalirahayu – Tawangsari yang berada di desa Tawangsari, yang dikerjakan oleh CV. Muda Harapan dengan anggaran sebesar Rp 1.129.300.000,- yang berada di kecamatan Losari kabupaten Cirebon, dengan volume panjang 340 m dan lebar 4,50 m, juga diharapkan dapat diawasi dan dipantau pekerjaannya agar mendapatkan hasil dan kualitas yang maksimal.

Salah satu warga kecamatan Losari yang enggan namanya dipublikasikan mengatakan, pelaksana sejumlah pekerjaan proyek di kecamatan Losari tersebut dikerjakan dalam kondisi cuaca di musim penghujan. Sehingga, menurutnya, perlu mendapatkan pengawasan dan pemantauan yang lebih intensif, agar selama proses pengerjaannya, benar – benar dijalankan sesuai dengan standar kontruksi yang ditetapkan.

“Yang namanya pembangunan di musim penghujan, kendalanya itu pasti akan lebih banyak. Disitulah pengawas pemerintah harus hadir, untuk memastikan semuanya dikerjakan sesuai dengan standar. Jangan asal cuma terima laporan, sementara kondisi di lapangannya tidak dipantau. Kondisi itu tentunya dapat membuka celah adanya dugaan pengurangan kualitas pekerjaan dan mutu pelaksanaan yang seharusnya,” jelasnya, Kamis (13/11/2025).

Tak cuma itu, ia juga berharap dengan adanya pemantauan dan pengawasan yang intensif dari pihak Pemerintah kabupaten Cirebon, diharapkan dapat menjamin mutu dan kualitas pekerjaan seperti yang diharapkan oleh masyarakat. Sehingga masa pakainya pun, bisa bertahan lama serta manfaatnya benar – benar bisa dirasakan oleh masyarakat.

“Kami juga selaku masyarakat, tentunya kepengen hasil proyek pekerjaan yang dibiayai dari uang pajak rakyat itu, bisa benar – benar dirasakan manfaatnya untuk waktu yang lama. Jangan cuma kesannya proyek pemerintah itu, cuma tahan 1 tahun atau paling lama 2 tahun, terus rusak lagi. Kemudian dianggarkan lagi, lalu diperbaiki lagi, begitu saja terus pola kerjanya. Kami mohon ke pak Bupati Imron, Bapak Bupati Cirebon jangan tutup mata pak,” tambahnya.

Ia juga mengatakan, warga masyarakat berharap agar bangunan – bangunan proyek infrastruktur, khususnya yang ada di kabupaten Cirebon, mutunya berkualitas baik dan permanen alias tahan lama. Bukan sebaliknya berkualitas bobrok dan acak – acakan seperti proyek – proyek yang ada di kecamatan Losari.

“Semoga suara kami ini, di dengar oleh Bapak Bupati Cirebon, khususnya Dinas PUTR kabupaten Cirebon. Kondisi seperti yang di kecamatan Losari ini perlu diawasi ketat. Jangan sampai uang negara terbuang percuma. Sementara manfaatnya cuma dirasakan sebentar, terus rusak lagi. Kebobrokan seperti itu harus di hentikan pak Bupati,” pungkasnya mengakhiri. (Ratoni Anton)