Lanjut ke konten

Kapolresta Cirebon dan Dinkes Tinjau Lokasi SPPG Di Kecamatan Weru, Buntut Dugaan Keracunan di SDN 2 Setu Wetan

4 November 2025

CIREBON (rq) – Sebanyak 20 siswa SDN 2 Setu Wetan kecamatan Weru kabupaten Cirebon, dilarikan ke puskesmas Plered. Para siswa diduga mengalami keracunan usai menyantap makanan bergizi gratis (MBG) yang dibagikan salah satu SPPG di wilayah kecamatan Weru, Selasa (4/11/2025).

Para siswa sendiri dilarikan ke puskesmas Plered usai mengalami gejala pusing, mual dan muntah.

Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni mengatakan, pihaknya langsung menindaklanjuti adanya informasi dugaan keracunan makanan yang menimpa 20 siswa SDN 2 Setu wetan kecamatan Weru kabupaten Cirebon. Menurutnya para siswa tersebut dilarikan ke puskesmas setelah mengalami mual – mual usai menyantap MBG.

“Kita sudah cek tadi total ada 20 siswa, yang 7 masih diberikan treatment di puskesmas dan 13 sudah kembali ke rumah masing – masing. Kami juga melakukan pengecekan terhadap makanannya, reskrim kami juga sudah mengambil sampel makanannya, kami juga melakukan pengecekan kembali ke SPPGnya,” ungkapnya.

Kapolresta pun menjelaskan, SPPG tersebut telah lengkap sertifikasinya, alurnya serta higienisitasnya. Pihaknya tengah menunggu hasil pengecekan makanannya. Selain itu, pihaknya juga ikut mencicipi menu soto ayam yang menjadi menu makanan yang diberikan ke sekolah – sekolah.

“Dari 8 sekolah yang diberikan menu tersebut hanya SDN 2 Setu wetan dan hanya 20 siswa yang mengalami kejadian ini. Makanya kami akan melakukan tes, apakah ada hal – hal yang terjadi di makanan tersebut, yang berkaitan dengan kesehatan anak – anak tadi yang mengalami gejala mual – mual,” jelasnya.

Pihaknya juga selalu melakukan pengecekan terkait SOP, terkait dengan kebersihan dan meminta semua pihak yang ada di SPPG, SPPI, supplayer maupun pengelola pemilik dari SPPG, agar terus meningkatkan higienitas, menjalankan SOP. Sehingga jangan sampai ada hal – hal yang bisa menimbulkan kerancuan dan lain – lain bagi para siswa penerima manfaat program MBG tersebut.

“Kami menghimbau kepada pengelola MBG agar selalu menjalankan SOP terkait dengan higienisitas, terkait dengan prosedur – prosedur SPPG didalam penyajian makanan, pemorsian serta yang lainnya, harus sesuai dengan ketentuan, dan seluruh SPPG – SPPG harus dilengkapi dengan sertifikasi. Termasuk air yang di gunakan untuk memasak makanan – makanan tersebut. Kami juga mengedukasi para relawan yang bekerja di SPPG mengikuti atau melaksanakan SOP yang sudah ditentukan oleh PGN,” pungkasnya.

Sementara itu kepala Dinas kesehatan kabupaten Cirebon, Hj. Eni Suhaeni mengatakan, untuk hasil lab sampel makanan akan secepatnya keluar agar bisa mengetahui penyebab terjadinya dugaan keracunan pada murid SDN 2 Setu Wetan kecamatan Weru.

“Untuk dugaan sendiri berasal dari bahan makanan berupa olahan daging ayam yang menjadi menu makanan MBG hari ini. Sedangkan kalau untuk penutupan itu menjadi kewenangan BGN, kita Dinas kesehatan tidak punya kewenangan,” terangnya. (ta)