
CIREBON (rq) – Sejumlah pejabat di lingkungan pemerintah Kabupaten Cirebon kembali menuai sorotan. Alih – alih menjadi pelayan publik yang sesuai dengan harapan masyarakat, berbagai sikap dan kebijakan mereka justru dinilai tidak amanah serta jauh dari harapan rakyat.
Boby, selaku aktivis sosial dan pemerhati kebijakan publik, mengibaratkan fenomena tersebut sebagai “penyakit” yang menggerogoti kinerja pejabat publik. Menurutnya, ada empat penyakit utama yang melekat pada sebagian pejabat di lingkungan pemerintah Kabupaten Cirebon, diantaranya :
1. Kutil – Kurangnya ketelitian dalam membuat kebijakan, ataupun kurangnya ketelitian dalam menginventarisir segala persoalan yang ada di masyarakat, sehingga terkadang keputusan yang diambil kerap kali tidak berpihak kepada rakyat.
2. Kudis – Kurangnya kedisiplinan dalam menjalankan tugas dan fungsinya, diantaranya seperti jam kerja, absensi kehadiran, laporan kinerja dan lain sebagainya yang berimbas pada merosotnya pelayanan publik.
3. Kurap – Kurangnya kerapihan dan keteraturan dalam pelayanan maupun kinerja, seperti halnya administrasi teknis, pendataan dan dokumen kearsipan, sehingga terkadang hak-hak masyarakat pun sering kali terabaikan.
4. Kuman – Kurangnya iman dan integritas, sehingga terkadang tindakan yang dilakukannya baik secara sadar maupun tidak sadar, dapat merugikan rakyat. Dan yang lebih mirisnya lagi, hal tersebut dianggap biasa dan seolah tak bermasalah.
Boby juga mengatakan, kritik tajamnya tersebut diharapkan dapat menjadi pengingat bahwa jabatan adalah amanah dan tanggung jawab yang seharusnya dijalankan dengan penuh kesadaran serta keikhlasan.
“Rakyat menaruh harapan besar agar pejabat pemerintah Kabupaten Cirebon dapat segera berbenah, menanggalkan “penyakit” tersebut dan kembali berpihak kepada kepentingan masyarakat. Mari bersama – sama membenahi kabupaten Cirebon menjadi lebih baik lagi,” tegasnya. (R01/ris)